Kiri kanan..kulihat saja..indomaret dan alfa..ahaaa..
Kiri kanan kulihat saja, banyak mini marketnya…
Kayaknya, lagu itu lebih pas di kota ini.
Karena kemanapun leher ini menoleh, selalu ada alfa mart, indomaret, sekarang pun alfa midi mulai bermunculan. Sebenarnya, aku sih nggak protes-protes amat dengan hadirnya minimarket itu di sekelilingku. Toh, nyatanya mempermudah hidupku. Pas mau makan, saos sambel abis, tinggal guling-guling aja sudah bisa beli saos 5 merk sekaligus plus bonus senyuman manis mbak penjual. Mau nonton dvd nggak ada camilan, nggak pake ganti baju cukup pakai celana pendek batik belel, kaos penuh noda, berangkatlah ke alfamart. Dijamin nggak ada yang liat, karena rata-rata pengunjungnya juga pakai daster. Cuma, lama-lama agak jengah aja ngeliatnya. 50meter sudah ada indomaret, depannya alfamart. Dan yang bikin sesek , sebelahnya ada toko yang dagangannya mirip, cuma tampilannya aja beda. Kalo di alfa ada musik, penjualnya pakai seragam, manis-manis pula, dan datang disambut: “selamat datang di alfamart”, kita pun bebas milih barang, lampu nyentrong sana sini, lantai mengkilat. Kalau di toko itu, boro-boro dsambut dengan kalimat “selamat datang di toko santai jaya”, yang jaga cuma pake sarung sama singlet, sambil terkantuk-kantuk. Kita kelamaan milih pun bakal dijutekin. Tapi tetap aja kasihan melihat mereka sudah dari bertahun-tahun yang lalu mencoba buka toko dengan modal yang dikumpulkan sedikit demi sedikit. Memperbesar tokonya pun bertahap. Eh, ketika sudah mulai gede dan berkembang tau-tau taraaa…hadirlah indomaret di depan rumahnya. Ngebayangin aja sudah sesek….
Tapi ternyata rasa simpatiku cuma bertahan sampai dikata-kata saja. Karena nyatanya, aku lebih memilih untuk belanja di alfamart, bebas milih dan walaupun gak jadi beli nggak bakal dimarahi dengan kalimat ”alah mbak mbak..lek kecap merk iku yo gak onok ndek kene. Gak ket maeng ngomong, milah-milih ngganggu wong turu ae”.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar