28.1.15

Anak-anakku…..,



Anak-anakku, kalian adalah lelaki. Lelaki kecil saat ini. Tapi suatu saat, kalian akan jadi lelaki dewasa. Dan perlu kalian tahu, sebaik-baiknya lelaki adalah lelaki yang bertanggung jawab. Bertanggung jawab atas pilihannya, bertanggung jawab atas kesalahannya. Ketika dia memilih agama Islam, dia akan bertanggung jawab melaksanakan perintahNya dan menjauhi laranganNya. Ketika dia memilih menikah, dia akan bertanggung jawab mendidik istri, menafkahi dan membahagiakan istri dan keluarga,. Ketika dia memilih mempunyai anak, dia akan bertanggung jawab mendidik anak, bekerja demi masa depan anak, memberi contoh baik untuk anak-anaknya dan membela ketika keluarganya disakiti. Ketika dia memilih menjadi karyawan, dia akan bertanggung jawab terhadap pekerjaannya. Ketika dia mempunyai usaha, dia akan bertanggung jawab terhadap pelanggannya, anak buahnya. Ketika dia berbuat salah dia akan bertanggung jawab terhadap kesalahannya. Tidak malu mengakui dan siap menanggung konsekuensi atas kesalahannya.
Dan perlu kamu tahu nak, melihat berita di televisi dan internet, sekarang ini negeri ini penuh sesak dengan lelaki tak bertanggung jawab. Dan seburuk-buruknya lelaki adalah lelaki yang tidak berani bertanggung jawab. Diberi kekuasaan, jabatan, kekayaan tapi tidak bisa mempertanggungjawababkannya itu meyedihkan nak. Bebuat kesalahan tapi tidak mengakui bahkan tidak mau menanggung konsekuensi itu juga sangat menyedihan. Penuh negeri ini dengan mereka. Tapi jangan khawatir, di antara sekian banyak lelaki pengecut itu, negeri ini masih ada harapan. Lihatlah tim SAR nak. Lihat mereka. Di negara ini sedang ramai berdebat, di televisi sibuk mendatangkan pakar entah pakar apa. Tapi mereka, tanpa banyak kata tetap berjuang sampai berminggu-minggu. Mereka bertanggung jawab atas profesinya. Tak peduli cuaca, tak peduli kesehatan dan keselamatan mereka. Nah, itu nak, contoh lelaki yang bertanggung jawab. Dan kami, Bapak Ibukmu, ingin dan berusaha mendidik kalian jadi lelaki yang bertanggung jawab. Doakan kami ya nak. Bantu kami.

 Tertanda, Ibuk kalian yang sedang ngeri melihat drama negeri.