Anak-anakku,
kalian adalah lelaki. Lelaki kecil saat ini. Tapi suatu saat, kalian akan jadi
lelaki dewasa. Dan perlu kalian tahu, sebaik-baiknya lelaki adalah lelaki yang
bertanggung jawab. Bertanggung jawab atas pilihannya, bertanggung jawab atas
kesalahannya. Ketika dia memilih agama Islam, dia akan bertanggung jawab
melaksanakan perintahNya dan menjauhi laranganNya. Ketika dia memilih menikah,
dia akan bertanggung jawab mendidik istri, menafkahi dan membahagiakan istri dan
keluarga,. Ketika dia memilih mempunyai anak, dia akan bertanggung jawab
mendidik anak, bekerja demi masa depan anak, memberi contoh baik untuk
anak-anaknya dan membela ketika keluarganya disakiti. Ketika dia memilih
menjadi karyawan, dia akan bertanggung jawab terhadap pekerjaannya. Ketika dia
mempunyai usaha, dia akan bertanggung jawab terhadap pelanggannya, anak
buahnya. Ketika dia berbuat salah dia akan bertanggung jawab terhadap kesalahannya.
Tidak malu mengakui dan siap menanggung konsekuensi atas kesalahannya.
Dan
perlu kamu tahu nak, melihat berita di televisi dan internet, sekarang ini
negeri ini penuh sesak dengan lelaki tak bertanggung jawab. Dan seburuk-buruknya
lelaki adalah lelaki yang tidak berani bertanggung jawab. Diberi kekuasaan,
jabatan, kekayaan tapi tidak bisa mempertanggungjawababkannya itu meyedihkan
nak. Bebuat kesalahan tapi tidak mengakui bahkan tidak mau menanggung konsekuensi
itu juga sangat menyedihan. Penuh negeri ini dengan mereka. Tapi jangan
khawatir, di antara sekian banyak lelaki pengecut itu, negeri ini masih ada
harapan. Lihatlah tim SAR nak. Lihat mereka. Di negara ini sedang ramai berdebat,
di televisi sibuk mendatangkan pakar entah pakar apa. Tapi mereka, tanpa banyak
kata tetap berjuang sampai berminggu-minggu. Mereka bertanggung jawab atas
profesinya. Tak peduli cuaca, tak peduli kesehatan dan keselamatan mereka. Nah,
itu nak, contoh lelaki yang bertanggung jawab. Dan kami, Bapak Ibukmu, ingin
dan berusaha mendidik kalian jadi lelaki yang bertanggung jawab. Doakan kami ya
nak. Bantu kami.
Tertanda, Ibuk kalian yang sedang ngeri melihat drama
negeri.