23.3.11

Sebuah penyangkalan dan (akhirnya) penerimaan


“Manusia boleh berencana, tapi Tuhan yang menentukan”

Kalimat ini yang akhir-akhir ini bener-bener menohokku. Jadi ceritanya tanggal 24 Februari kemarin periksa ke dokter mata ahli retina, memastikan kondisi retinaku untuk persiapan melahirkan. Hasil diagnosanya retina kiriku tipis atau biasa disebut degenerasi. Waktu itu sih nyantai, dan nggak mikir macam-macam. Dokternya memang bilang bahwa retina tipis itu nggak boleh mengejan, mengangkat barang berat karena dikhawatirkan terjadi runtuhnya/lepasnya retina. Tapi waktu itu karena dokternya juga bilang persalinan normal/operasi itu tergantung keputusan dokter kandungan, jadi aku tetep santai. Beberapa hari kemudian periksa ke dokter kandungan. Dokternya si waktu itu memang keliatan ragu untuk persalinan normal, tapi karena aku ngotot dengan bilang “kalau pede normal kan nggak papa ya dok?”, dia cuma bilang “kita liat aja, saya masih berani kalau BB bayi nggak gede”. Ya, waktu itu masih dalam tahap penyangkalan. Menyangkal bahwa retinaku ada penipisan. Jadi tetep ngotot nggak mau membayangkan operasi.

7.3.11

Flash back bersama cornetto disc


Periksa hari jumat kemarin usia kandungan sudah 36 minggu. Yaaaakkk….4 minggu lagi! Dan dengan malu kuakui bahwa ternyata BB bayinya cuma 2,6 kg. Kusyukuri sih, karena hasil periksa mata 2 minggu lalu (sedihnya) retina kiriku tipis. Jadi kalau pengen aman, BB baby memang nggak boleh gede-gede, untuk menghindari robeknya retina (naudzubilah). Tapi..malu juga, ternyata kenaikan 18 kg itu yang 15,4 kg adalah…*liat paha, pan_at dan lengan, nangis gulung koming*. Ya sudahlah..karena BB bayi tergetnya di usia 40 minggu adalah 3 kg, dan kenaikan bbku 2 bulan kemarin juga cuma 1 kg *ngibasin rambut*, dengan bahagianya aku mengganyang dan menyikat semua makanan berkarbohidrat. Oh, kentang, cornetto disc, coklat, oreo..aku merindukanmuuuu.  Come to mama…(menggila)