Kemarin seorang
rekan kerja mendapat musibah. Anak yang baru dilahirkan, usianya baru 2 hari meninggal
dunia. Ketika takziah ke nenek si bayi (ibunya masih berada di RSIA), begitu
masuk rumah mata kami sudah berkaca-kaca. Di situ ada box bayi, lengkap dengan
sarung bantal yang baru. Si nenek bercerita, kalo cucunya tidak tertolong karena
terlanjur menelan ketuban yang sudah keruh, dan akhirnya komplikasi nggak bisa bernapas,
belum lagi terkena hepatitis dan gula tinggi. Terus terang, aku nggak konsen
waktu beliau cerita. Mataku hanya tertuju pada box bayi, barang bayi yang
tersebar dimana-mana. Dan kalimat beliau ini membuat air mata kami tidak
terbendung..
Sebenarnya ya, kita tau kalo itu memang jalan yang terbaik dari Alloh SWT. Tapi, kadang hati dan pikiran itu nggak bisa sejalan. Sekarang rasanya masih sulit. Apalagi ngeliat anak saya, kasian. Kemarin dia bilang, minta saya massage, minta dibuatin daun katuk, makan marning, katanya biar kalo anaknya keluar dari rumah sakit bisa langsung menyusui. Dan ketika dia tau bayinya nggak ada, dia cuma minta bayinya dibawa ke dia (rumah sakit bayi dan ibunya berbeda karean RIAnya tidak memadai). Setelah itu dia nggendong bayinya, terus foto sambil senyum. Diciumi, tanpa menangis....