“Kalau kamu suka,makanlah. Tapi kalau tidak suka, ditinggalkan saja. Jangan mencelanya”HR Bukhari dan Muslim
Nah,
untuk suami dan terutama untuk Kanzie. Jadiii..meski masakan Ibuk Fanie ini rasanya
kayak sepak bola Indonesia, serba tidak menentu, jangan mencelanya. Meski
kadang keasinan, kemanisan, hambar. Meski kadang sayur bayam rasanya kayak
sayur asem dan sayur asam rasanya kayak sayur bayam. Meski kadang capjay
tiba-tiba berubah menjadi sop (bukan sulap). Atau malah masak sop penampakannya
seperti capjay. Meski kadang gosong dikit. Meski kadang separuh gosong dan
separuhnya enggak. Meski kadang saking gosongnya nggak bisa dibedakan dengan pantat
wajan. Meski nasi gorengnya kayak status istri siri, serba tidak pasti. Kadang
enaknya ngalahin nasgor seafood di restoran, kadang kayak nasi putih ditabur
garam. Meski balado telor jadi kayak telor bumbu bali. Meski telor bumbu bali
jadi kayak lodeh. Meski ceplok telor bentuknya kadang seperti mata sapi, kadang
mata kambing dan kadang mata yang belek’an saking nggak karuan bentuknya. Meski
begitu, seperti yang tertera di atas, jangan mencela makanan. Akan lebih baik berbohong mengatakan enak pol ngalah-ngalahin masakan catering!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar