13.12.12

Meski Begitu…

Bacain buku ceritanya Kanzie tentang "Makanan kita", ada satu kalimat yang cocok untuk saya:

“Kalau kamu suka,makanlah. Tapi kalau tidak suka, ditinggalkan saja. Jangan mencelanya”
HR Bukhari dan Muslim


Nah, untuk suami dan terutama untuk Kanzie. Jadiii..meski masakan Ibuk Fanie ini rasanya kayak sepak bola Indonesia, serba tidak menentu, jangan mencelanya. Meski kadang keasinan, kemanisan, hambar. Meski kadang sayur bayam rasanya kayak sayur asem dan sayur asam rasanya kayak sayur bayam. Meski kadang capjay tiba-tiba berubah menjadi sop (bukan sulap). Atau malah masak sop penampakannya seperti capjay. Meski kadang gosong dikit. Meski kadang separuh gosong dan separuhnya enggak. Meski kadang saking gosongnya nggak bisa dibedakan dengan pantat wajan. Meski nasi gorengnya kayak status istri siri, serba tidak pasti. Kadang enaknya ngalahin nasgor seafood di restoran, kadang kayak nasi putih ditabur garam. Meski balado telor jadi kayak telor bumbu bali. Meski telor bumbu bali jadi kayak lodeh. Meski ceplok telor bentuknya kadang seperti mata sapi, kadang mata kambing dan kadang mata yang belek’an saking nggak karuan bentuknya. Meski begitu, seperti yang tertera di atas, jangan mencela makanan. Akan lebih baik berbohong mengatakan enak pol ngalah-ngalahin masakan catering!







Tidak ada komentar:

Posting Komentar