20.6.10

Nyanyian ninja hatori (semoga) nggak akan terdengar lagi


Kemarin malam ketika aku dan suami menonton Trans 7, tiba-tiba muncul personel Becak-Jtv di sela-sela tayangan iklan. Dua orang itu sedang membawakan acara seperti biasanya, yaitu mewawancarai orang yang namanya terdiri dari singkatan2 asal dan tebakan-tebakan khas acara becak. Kita berdua sempat heran kok acara televisi lokal ditayangkan di Trans 7 . Di akhir iklan baru ketahuan ternyata, acara becak itu membintangi iklan rokok Djarum 76.

Memang, kalau mau dilihat acara-acara di Jtv ini terkenal beda dan unik. Lihat saja acara Mak Bongky, seorang peramal edan dan konyol yang meramal sekaligus bertindak seperti dukun dengan disertai celoteh dan jampi-jampi ngawur yang bikin ngakak. Kemudian ada film-film sekelas James Bond yang didubbing dengan serampangan ke bahasa Jawa. Hasilnya? James Bond berbicara sejago Kartolo dan akting serta adegan action Pierce Brosnan pun nggak lebih dari adegan mengocok perut. Ada juga Pojok Kampung yang membawakan berita memakai bahasa Jawa ngoko. Yang pertama kali lihat pasti kaget mendengar berita kematian, pembunuhan dibawakan dengan kasar dan mau nggak mau membuat kita tersenyum. Yang  biasa melihat pojok kampung juga tentu sudah tak asing dengan istilah-istilah aneh seperti ndase pecah, matek ketlindes, nyantap raine (memukuli), manuk pilek (flu burung) montor muluk (pesawat), dll. Acara-acara yang nggak biasa itu jadi menarik dan menyedot perhatian di tengah maraknya acara-acara setipe di stasiun TV nasional, termasuk acara Becak. Terbukti sekarang, bahkan produsen rokok besar pun mempercayakan promosi produknya pada mereka.
Menjadi sosok atau sesuatu yang beda, unik, aneh, out of the box, differently, itu nggak mudah. Butuh keberanian, kepedean, kecerdasan, dan kreatifitas yang tinggi. Nggak usah takut jadi orang yang unik atau aneh. Justru aneh itu menunjukkan bahwa kita berani. Berani beda dengan orang lain, berani menyatakan pendapat, berani bersikap. Nggak usah takut cemoohan orang lain. Nggak usah jiper menghadapi orang-orang yang hobinya nyela dan merasa benar sendiri. Seperti aku yang (kadang) hobi ngomentarin orang-orang aneh di jalan, di televisi. Dulu ketika bertemu wanita muslim memakai cadar malah aku nyanyiin lagu NINJA hatori, kalau ada temen yang suka kangen band malah aku ketawain, kalau papasan sama anak punk di mall dengan rambut pink mencuat malah mencibir dan bilang “sek usum ae dandanan arbanat” , kalau bertemu orang yang nggak mau bersentuhan tangan karena bukan muhrim dalam hati aku bilang “ckck, mosok diajak salaman sesama kaki dua nggak mau sih, aku kan bukan anjing L”. Ketika ada orang yang beda dari yang lain entah penampilan, pendapat, pemikiran, pilihan hidup kadang aku (atau malah kita?) sibuk mencela dan mencemooh. Nggak usah takut menghadapi orang-orang seperti aku. Karena seharusnya aku yang malu, mereka berani menentukan pilihan mereka, berani meskipun tahu akan dicela orang, meski tau berbeda dari orang kebanyakan, tapi sudah menetapkan hati untuk memilih. Harusnya aku yang dicela mereka, karena jauh lebih penakut dan lebih nggak pede dari mereka. Harusnya aku yang dinyanyiin lagunya sinchan (karena sama2 suka nyela), bukannya aku yang nyanyi lagu ninja Hatori buat “mereka”. Jadi, jangan ragu untuk menjadi unik bahkan aneh selama kita nggak menyakiti dan merugikan orang lain. Hidup out of the box!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar