30.10.10

Feel so Sitimewa…because all of you ^_^


Kehamilan itu ternyata membuat sesorang jadi sitimewa. Dan aku bukan sedang berbicara tentang segala perubahan fisik dan esmosi. Iya, fisik memang berubah. Dari yang semula langsing & tirus (menipu diri) sekarang jadi mengelembung dan nyempluk. Gimana nggak menggelembung, wong dalam sebulan timbangan naik 5 kg (dibahas). Untungnya suami menunjukkan bukti kesetiannya dengan…angka di timbangan yang juga bergeser 5kg dalam tempo sebulan. Ckck.. welcome to ‘weteng njemblung family’.  Selain itu esmosi pun ikut berubah. Dari yang semula penyabar (menipu diri part 2), moodnya menjadi naik turun. Kondisi tubuh pun begitu. Kalau dulu diajakin jalan, keliling, maen, sanggup-sanggup aja. Tapi begitu hamil, selain alasan utama memang gampang capek, mood dolen pun ikut sirna.
Segala perubahan itu memang membuat kehamilan jadi sitimewa, tapi bukan itu yang kumaksud. Yang aku maksud membuat sesorang jadi sitimewa adalah perhatian dan perlakuan dari orang-orang sekitar. Contohnya saja suami dan keluarga. Kalau suami ya jelaslah yah, namanya juga orang yang bertanggung jawab atas kehamilanku. Jadi ya sudah sewajarnya menyediakan fasilitas pijat setiap saat, memenuhi kepengenannya si istri, menjadi pembuat teh/susu setiap hari dan 5 kali sehari mengatakan (berbohong) pada istrinya ini meskipun badannya menggelembung tapi tetep secantik Asmirandah (yang disengat tawon & diinjek badak). Sedangkan keluarga, bahagia rasanya mendapat perhatian dari mereka. Ibukku saja dari bulan kemarin sudah heboh membeli kain untuk dibuat popok dan baju bayi sendiri, sedang mbak iparku sudah meminjamkan buku-buku kehamilan dari temannya. Selain itu ada saudara, sahabat, teman yang juga ikut memberikan perhatian. Senang rasanya mendapat sms dan telpon dari sahabat yang menanyakan kandunganku, dan berpesan “dijaga ya ponakanku” atau ada juga sahabat yang baru melahirkan mengirim paket yang berisi buku-buku  kehamilan, alat berkomunikasi dengan janin. Perhatian lain ketika bertemu saudara dan teman, mereka banyak sekali memberi masukan. Baik itu doa yang harus dibaca, makanan yang boleh/tidak dikonsumsi sampai ke hal-hal yang dilarang ibu hamil atau “sekedar” mendoakan supaya lancar dan sehat. Begitupun dengan teman-temen sekantor yang dengan perhatian menbawakan susu kedelai, buah, membelikan camilan kalau aku berteriak kelaparan, dan panik kalau aku lari-lari naik tangga. Kesitimewaan lainya adalah ketika berinteraksi dengan orang di tempat umum, misal ketika beli makan di warung atau makan siang di kantin, ketika tau aku hamil dengan tulusnya mereka mendoakan supaya lancar, ngasih tips, dan kadang ngasih bonus entah tempe atau dadar jagung. Lumayan, hehe..Ah, nikmat dan membahagiakan rasanya. Seneng ada banyak saudara dan teman yang dengan pengalaman mereka bisa ditanya macam-macam dan nggak segan ngasih masukan.
Mengenai segala nasehat/masukan itu, awal-awal dulu sedikit jengkel sekaligus terbebani ketika mendengar saran berupa mitos yang aku tau dari berbagai referensi buku dan internet, tidak ada penjelasan logis untuk itu. Contohnya ketika ada temen sekantor yang memang sudah punya 2 anak dan termasuk orang yang cenderung mempercayai mitos bilang : “kok makan ikan laut mbak? Nanti anakmu jadi blabla..bla” (padahal info dari dokter dan buku justru ikan laut baik buat bayi ) atau “ Mbak, kalau pergi-pergi harus nyematin peniti di baju atau bawa gunting, biar ngak bla bla” (malah bahaya kan kemana-mana bawa gunting? Lah kalau dikira tukang cukur kelililng yakpo?) atau “kok tiap bulan USG mbak? Jangan sering USG, nanti blabla” (aku baca, USG aman karena tidak ada radiasi, dan mengunakan gelombang suara). Tapi daripada jengkel, membantah dan memberikan penjelasan panjang lebar tentang informasi yang logis, ya sudahlah lebih baik mengiyakan. Wong mendengarkan saran orang lain nggak ada ruginya juga yang penting aku nggak membiarkan mitos atau masukan yang kadang menakutkan itu membuat aku jiper, parno dan malah nggak bisa menikmati masa kehamilan ini. Lagian kalo dipikir, kita sendiri kalau punya info yang kita yakini kebenarannya juga ‘gatel’ pengen menbagi ke orang lain dengan maksud baik tentunya.
Istimewa memang kehamilan itu. dan bukan hanya karena ada mahluk hidup yang tumbuh di tubuhku, tapi karena perhatian dari orang-orang di sekelilingku…Jadi, seperti nasehat teman-temanku di note yang dulu: I try to enjoy this moment, make it wonderfull dan be a happy mom

Tidak ada komentar:

Posting Komentar