Bulan puasa gini
jadi nyadar pendakwah di tv itu semakin banyak ya. Bermacam-macam tipe lagi. Ada
yang gaul banget. Entah itu bahasanya, bajunya sampai selalu tampil di acara
arteis ibukota. Ada yang sampai sulit
membedakan beliau sama presenter infotainment saking seringnya tampil di situ.
Ada yang suka banget memperlihatkan kemesraan bulan madu sampai bulan-bulanan
sama istrinya. Ada yang hobi nyanyi sampai beralbum-album. Ada yang ceramahnya
heboh sampai kayak nari. Ada yang lucunya ngalah-ngalahin Sule. Ada yang serius
tapi memang sangat berbobot. Ada yang gayanya galak tapi bikin ngakak. Ada yang
berwibawa banget. Sangat beragam.
Beragamnya para
pendakwah itu mungkin juga karena selera masyarakat juga beragam kali ya. Nggak
salah juga sih, kalau memang lebih suka pendakwah yang satu dibanding yang
lain. Itu kan selera masing-masing. Kalau memang merasa lebih mudah menerima
ceramah dengan guyonan, ya nggak papa kan. Kalau memang suka kalau ustad ada di
setiap acara infotaiment, biar kesannya ustad itu membumi ya monggo. Atau kalau
ada yang suka ustad yang mengumbar kemesraan bulan madu sama istri karena
dirasa mengilhami untuk membentuk keluarga sakinah itu juga terserah. Kalau ada
yang lebih suka Kyai yang sepuh, karena lebih berbobot dan nggak neko-neko
kayak yang muda-muda ya boleh juga.
Balik lagi ke selera
pendakwah. Kalo aku sampai saat ini pendakwah faforit adalah Aa Gym dan Yusuf
Mansur. Terlepas dari poligami dan kisah kasih putus-nyambung ya. Alasan
menyukai beliau-beliau ini banyak. Di antaranya karena isi ceramahnya. Ringan tapi
kena. Gak serius sampe kita jiper, tapi juga gak ngakak aja sampe gak jelas isi
ceramahnya. Yang jelas, persamaan dari dua orang ini adalah mereka tidak
berusaha keras untuk melucu. Ini penting setidaknya buat aku. Jadi isi ceramahnya
jelas, humornya sebagai selipan tapi tetep ngena dan lucu. Gak berlebihan. Pas.
Jadi bukannya kebalik gimana caranya biar pendengarnya ketawa ngakak-ngakak sampai
batal wudhunya karena ngompol (ini sih, tugas Komeng dkk), baru kemudian mikir isi
ceramah. Toh, kalau memang isi ceramahnya bagus, penyampaiannya enak, kita juga
nggak bakal bosen kok. Meski humor itu penting untuk membantu biar bisa lebih “tersampaikan”
ke pendengar, tapi kalau berlebihan dan malah jadi yang utama, kok rasanya
nggak pas. IMHO ya.
Ya apapun itu semoga
aja para pendakwah terutama yang di tv, semoga tujuannya adalah tetap ingin
menyampaikan dakwah pada umat Islam. Bukan mencari popularitas, bukan mencari
keuntungan dll. Semoga postingan ini juga nggak menyinggung siapapun ya, karena
sekali lagi balik ke selera masing-masing. Seperti mengidolakan Indonesian Idol
bukan? Kalau ada yang suka tampilan rock star ya memilih yoda. Kalau yang suka
ala diva ya monggo memilih Regina, kalau ada yang suka penyanyi energik bisa memilih
Sean, dan kalau ada yang suka sengak-sengak bergembira bisa memilih Ahmad Dhani.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar