Sudah hampir 1.5 tahun ini saya jadi Ibu menyusui
sekaligus ibu perah bagi Kanzie. Bagi saya, menjadi ibu menyusui saat ini lebih
banyak tantangannya. Kalau jaman dulu, jaman nenek saya membesarkan ibu saya,
menyusui adalah hal yang lumrah. Hal yang wajar, sama wajarnya dengan
mengandung dan melahirkan. Belum banyak yang menggunakan susu tambahan atau
PASI (Pengganti ASI), dan belum banyak pengaruh produsen susu. Sekarang, kita
seperti ditarik dua sisi yang sama kuatnya. Satu sisi kita dibombardir oleh
produsen susu formula yang dengan lantang menyatakan bahwa sufor itu membuat
anak cerdas, dengan kandungan AA,DHA, endebra endabra.. Tentunya dengan iklan
yang membuat ibu manapun jatuh hati, dengan memilih publik figur yang punya “berkualitas”,
dan dengan bintang iklan cilik yag lucu nan menggemaskan. Sebelum hamil, saya juga
nggak ngerti bahwa kandungan di susu formula itu jauuuuh di bawah ASI, bahwa
yang diklaim oleh mereka tentang mencerdaskan anak, memberi antibodi anak, itu
masih jauuh dengan ASI. Saya rasa cukup sulit lho, untuk ibu jaman sekarang menyusui
dengan pengaruh produsen sufor yang demikian hebatnya. Bayangkan, bahkan rumah
sakit, petugas kesehatan, dokter, bahkan keluarga pun ikut mendukung pemberian
susu formula dibanding ASI.
Tapi di sisi lain menyusui jaman sekarang juga dimudahkan
dengan adanya lembaga seperti AIMI ASI, yang mendukung dan melindungi Ibu untuk
menyusui, banyaknya konselor lakasi, adanya nursing room di mall, banyak
informasi tentang kesulitan menyusui dan cara penanganannya, assesoris menyusui
(ya, asesoris ini ternyata lebih menarik lho daripada kalung gelang haha), cara
menyusui sambil bekerja, dsb yang bisa kita dapat dari internet, forum ibu-ibu,
milis, blog ibu-ibu, buku dan majalah. Kalau jaman dulu, mungkin ibu bekerja
tidak akan bisa menyusui anaknya karena tidak adanya informasi tentang ASIP
yang bisa bertahan sampai 3 bulan.
Saya sendiri cukup beruntung mengenal internet, forum
mama seperti mommies daily.com, dan mempunyai keluarga yang sangat mendukung
ASI. Saya juga sengaja memilih RSIA yang dikenal pro ASI agar saya semakin
sukses menyusui. Tapi juga ternyata bukan tanpa halangan lain. ASI saya tidak
kunjung lancar hingga 2 bulan lamanya. Saya masih ingat masa awal menyusui Kanzie.
Rasa bersalah yang paling beperan, karena ASI saya tidak kunjung lancar. Waktu itu,
hingga Kanzie usia 2 bulan masih bercampur dengan susu formula. Padahal, saya
itu orangnya mudah menyerah. Tapi untuk menyusui, saya tidak mau menyerah
begitu saja. Meski orang-orang yang mengunjungi saya bilang “wah, ASImu dikit
ya, sudah nggak papa kasih sufor aja. Anakku juga sufor sehat” dan komentar
sejenis. Bahkan seorang dokter anak yang saya kunjungi juga bilang “kalo ASInya
dikit ya kasih susu formula Bu, jangan memaksakan ASI, kasihan anaknya”.
Berikutnya dokter itu saya coret dari daftar saya J. Meski begitu, saya tetap keras kepala. Disamping itu, saya menemui
konsultan laktasi, cerita ke sahabat saya. Akhirnya, setelah terus menerus
menyusui Kanzie, meski dia menyusu tanpa henti dari pagi-malam, akhirnya ASI
saya lancar, bisa menabung ASIP dan bisa menyusui Kanzie hingga saat ini usianya
17 bulan.
Menyusui Kanzie selama ini memang menguntungkan. Meski
saya bekerja, tapi Kanzie lengket sama ibunya. Kanzie juga terbilang jarang
sakit meski tiap hari mondar mandir rumahnya - rumah neneknya. 17 bulan ini
saya sangat menikmati setiap proses menyusui Kanzie. Melihat matanya, mengelus
Kanzie sambil menyusui, melihat Kanzie menyerbu saya sambil teriak
nen..nen..ketika saya baru pulang kerja. Ah, tinggal setengah tahun lagi menuju
dua tahun. Terus terang saya tidak merasa hebat meski menyusi Kanzie sampai
saat ini. Saya hanya merasa lega sudah berusaha memberi yang terbaik untuk anak
saya. Apapun kesulitannya, usaha kita untuk bisa menyusui memang patut
diperjuangkan. Selain keuntungan untuk membangun bonding dengan anak, membentuk
kekebalan anak, kandungan ASI yang terbaik dll, yang jelas menyusui patut
diperjuangkan karena berarti kita sudah memberikan apa yang seharusnya menjadi hak
anak kita. Dengan adanya lembaga pro ASI, forum dan milis untuk ibu yang
bertebaran, informasi dari twitter, buku dan majalah tentang ASI yang banyak
banget, nursing cover yang lucu-lucu, baju menyusui yang modis, konselor
laktasi yang baik-baik, pompa ASI berbagai model dan variasi, masih tidak mau
menyusui? Rugi ah ^_^
Tidak ada komentar:
Posting Komentar