Oke, postingan kali ini akan berisi sumpah serapah. Pagi ini
saya baru baca ada gambar Miyabi di LKS untuk siswa SMP. Opomaneh iki??? Setelah
beberapa waktu yang lalu ada kalimat istri simpanan dan perebutan warisan di
buku anak SD, dan beberapa tahun yang lalu ada selipan video porno di VCD bajakan
power ranger, sekarang ada gambar Miyabi yang meskipun dia pake baju sesopan
apapun dan katanya sudah pensiun jadi artis porno, tapi haloooooo??? tetep aja
itu ikon bintang porno legendaris yang videonya tersebar dimana-mana, yang
entah sudah dilihat oleh berapa juta anak dibawah umur dan yang entah sudah
seberapa jauh video-video itu ikut andil dalam kekerasan seksual.
Kalau melihat berita di televisi, betapa anak sekarang sudah
mengenal video seks tanpa paham sex education, sudah banyak kejadian pemerkosaan
anak di bawah umur OLEH anak dibawah umur. Sudah sering mendengar anak SMP
hamil diluar nikah dengan temannya sendiri, lalu sekarang di buku pelajaran pun
disisipi gambar seperti ini. Pengen misuh saya!! Mau jadi apa pendidikan di
negeri ini.
Saya bukannya sok suci, saya juga pernah liat bokep. Tapi itupun
setelah kuliah, bareng temen-temen. Waktu SD yang saya pikirin cuma kapan Sailor
Moon tayang dan kenapa serial Candy-Candy nggak diperpanjang. Saya nggak ngerti
nanti ketika Kanzie sudah sekolah, apa saya masih percaya pada lembaga
pendidikan formal kalau sudah begini kejadiannya. Padahal, sekolah itu kan
rumah kedua bagi anak. Begitu pula guru, pengganti orang tua ketika anaknya di
sekolah. Pengganti di sini maksudnya ya ketika di sekolah diharapkan gurunya
akan memberikan pelajaran yang baik terhadap muridnya bukannya “mendorong”
muridnya bertanya istri simpanan itu apa dan melihat gambar bintang bokep (meski
pake baju).
Saya rasa sudah cukup di luar sekolah anak-anak disuguhi pemandangan
poster gede bergambar pan*at, dan pay*d*r*nya Dewi Persik dan Jupe ketika jalan
di mall dan melewati studio 21, sudah cukup melihat iklan di televisi yang
entah kenapa justru menggambarkan kemesraan mesum padahal yang diiklankan mesin
cuci bahkan pompa, sudah cukup melihat paha dan gambar lelaki membelai punggung
terbuka wanita di iklan sabun dan body lotion, belum lagi kalau kecolongan liat
the famaous olga atau nikita mirzani di televisi, sekarang bahkan di sekolah
pun mereka disuguhi gambar bintang porno?
Kalau masih enteng melihat persoalan pornografi ini, silakan
lihat berita di sekitar kita. Jangan hanya tentang politik, lihat dengan hati
apa yang sudah terjadi dengan anak sekarang. Kesalahan apa yang sudah dunia ini
lakukan pada anak yang masih di bawa umur. Silakan lihat di warnet, games macam
apa yang mereka mainkan, silakan cek situs apa yang mereka lihat di internet,
silakan tanya seberapa jauh mereka mengenal pornografi, silakan bertanya ke
temannya seberapa jauh mereka mengenal pornografi, silakan lihat iklan apa yang
terpampang di Facebook, silakan ketik di google image “wanita tel*nj*ng” lihat
mudahnya mengakses pornografi jaman sekarang, silakan mengunjungi situs http://supermomsindonesia.com, baca
tentang seminar parenting oleh Ely
Risman selaku psikolog dan direktur pelaksana Yayasan Kita dan Buah Hati. Disitu akan ditunjukkan sebarapa jauh dampak pornografi
terhadap anak. Jangan samapi hanya karena kita menyangkal dan menganggap
enteng, anak kitalah yang jadi korban pornografi *amit amit ya Alloh*. Bukan menghimbau
untuk bersikap parno, tapi menjadi orang tua yang waspada dan terbuka terhadap
informasi. Kalau masih tetap menganggap enteng, saya akan mengutip hasil riset
Donald Hilton, seorang ahli bedah otak di Amerika Serikat, bahwa “bila kokain merusak otak di tiga bagian maka
pornografi atau kecanduan seks akan merusak otak di lima bagian”.
Dan sekali lagi, pertanyannya, sampai kapan peristiwa pornografi,
kekerasan seksual, pemerkosaan, penyebaran video porno oleh siapapun, film Indonesia
yang hanya menonjolkan adegan mesum dan artis tertentu bertebaran dan
longgarnya aturan masuk bisokop terus dibiarkan? sampai kapan kecolongan di
buku pelajaran? Sampai kapan pornografi dianggap lebih enteng daripada korupsi,
narkoba dan pencurian? Sampai kapan?
Tertanda,
Orang tua yang khawatir dunia apa yang akan disuguhkan pada anaknya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar